Bismillahirrahmaannirrahiim...
Assalaa'mualaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh...
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad...
Dari sekian banyak tulisan mengenai sejarah "lahirnya" Syiah, disebutkan bahwa Syiah paling tidak terbentuk pada masa pemerintahan Utsman ibn Affan, atau pada saat Perang Shiffin. Adapula tulisan konyol yang menyebutkan bahwa Syiah dilahirkan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah ibn Saba. Tapi tulisan ini bukan tempatnya untuk menjelaskan tentang Ibnu Saba tersebut, karena sudah banyak tulisan para ulama yang menjelaskan bahwa Ibnu Saba hanya isapan jempol Saif ibn Umar At-Tamimi.
Untuk lebih sederhananya, siapa yang lebih gencar untuk menghancurkan Israel? Iran, negara mayoritas Syiah, dengan presidennya Ahmadinejad (semoga Allah melindunginya) adalah yang menyatakan bahwa Israel (yang notabene Yahudi) harus dihapuskan dari peta dunia. Di mana negara-negara non-Syiah seperti Arab Saudi, Jordania, dan Mesir atau Timur Tengah lainnya?? Lalu siapa yang berhasil mengalahkan Israel?? Bukan Gamal Abdul Nasser dan Saddam Hussain, tapi Sayyid Hasan Nasrallah (semoga Allah melindunginya) dengan Hizbullah-nya (yang notabene Syiah).
Tulisan ini hanya "a la kadarnya" saja. Ingin menjelaskan bahwa Syiah itu sudah ada dari zaman Rasulallah SAW (shalallahu 'alayhi wa aalih), maksudnya adalah berasal dari Rasulallah SAW sendiri. Rasul SAW sendiri yang menyebutkan "syiah" itu adalah pengikut Ali ibn Abi Thalib AS, yang berarti juga mengikuti Muhammad ibn Abdillah AS.
Berbeda dengan kata "Ahlus Sunnah wa Al-Jama'ah", kata "Syiah" sudah ada/digunakan dari zaman dahulu. Di dalam Al-Quran misalnya, dalam surah Ash-Shaffat ayat 83: "Dan sungguh, salah satu syiah (pengikut) nya adalah Ibrahim". Begitu pula yang disebutkan dalam surah Al-Qashash ayat 15: "...yang seorang dari syiah (pengikut/golongan) nya dan seorang lagi dari musuhnya (kaum Fir'aun)."
Namun fokus dari tulisan ini adalah keterangan Nabi SAW dalam hadis. Berikut ini adalah hadis-hadis yang menerangkan tentang awal "keberadaan" Syiah.
Syiah dalam Hadis
Al-Hafizh Abu Na'im adalah seorang ulama Ahlus Sunnah yang disebutkan oleh para ulama bahwa ia adalah seorang "mahkota hadis" dan "guru para hadis tsiqqat/terpercaya." Beliau dalam kitabnya Hilyah Al-Awliya' dengan sanad dari Ibn Abbas: Ketika turun ayat yang mulia: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk" (QS. Al-Bayyinah 7), Rasulallah SAW bersabda kepada Ali ibn Abi Thalib, "Wahai Ali, itu adalah engkau dan pengikut (syiah) mu. Engkau dan syiahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai." Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Mu'ayyid ibn Ahmad Al-Khawarizmi dalam kitabnya Al-Manaqib pasal 17 tentang turunnya ayat tersebut.
Hadis senada juga terdapat dalam kitab Tadzkirah Khawwash Al-Ummah karya Sabath ibn Al-Jawzi, hlm. 56, yang sanadnya berasal dari Abu Sa'id Al-Khudri: "Nabi SAW memandang kepada Ali ibn Abi Thalib, lalu bersabda, 'Orang ini dan para pengikut (syiah) nya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat'."
Abu Mu'ayyid ibn Ahmad Al-Khawarizmi dalam Al-Manaqib, pasal 9, hadis no. 10 dari Jabir ibn Abdallah Al-Anshari: Kami bersama Nabi SAW, kemudian datang Ali ibn Abi Thalib. Beliau bersabda, "Telah datang saudaraku kepada kalian". Kemudian beliau memukulkan tangannya. Beliau bersabda, "Demi yang diriku dalam kekuasaan-Nya, orang ini dan syiahnya adalah orang-orang yang beroleh kemenangan pada hari kiamat. Kemudian, ia adalah orang yang pertama yang beriman di antara kalian, yang paling setia menepati janji Allah, yang paling keras menegakkan perintah Allah, yang paling adil dalam memimpin, yang paling adil dalam membagi, dan yang paling agung keutamaannya di sisi Allah." Perawi menambahkan kemudian turun ayat: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk (khayrulbariyyah)... Selanjutnya perawi berkata: Apabila Ali datang, para sahabat Muhammad SAW berkata, "Telah datang khayrulbariyyah." Allamah Al-Kanji Asy-Syafi'i meriwayatkan dalam kitabnya Kifayah Ath-Thalib bab 62 dengan sanad dari Jabir ibn Abdallah Al-Anshari.
Nabi SAW bersabda kepada Ali, "Engkau dan syiahmu berada di surga." (Tarikh Baghdad, juz 2, hlm. 289)
Rasulallah SAW bersabda, "Wahai Ali, engkau dan syiahmu kembali kepadaku di Al-Haudh dengan rasa puas dan wajah yang putih. Sedangkan musuh-musuh mereka kembali ke Al-Haudh dalam kehausan." (Ibnu Hajar, Ash-Shawaiq Al-Muhriqah, hlm. 66, cet. Al-Maimanah (Mesir); Allamah Shalih At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 101, cet. Bombay)
Nabi SAW bersabda kepada Ali, "...dan syiahmu berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dengan wajah putih di sekelilingku. Aku memberikan syafaat kepada mereka. Maka mereka kelak di surga bertetangga denganku." (Al-Kanji Asy-Syafi'i, Kifayah Ath-Thalib, hlm. 135; Manaqib Ibnu Maghazali, hlm. 238)
Dari 'Ashim ibn Dhumrah dari Ali AS: Rasulallah SAW bersabda, "Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, Al-Hasan dan Al-Husain adalah buahnya, dan Syiah adalah daun-daunya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik." (Al-Kanji Asy-Syafi'i, Kifayah Ath-Thalib, hlm. 98)
Diriwayatkan dari Nabi SAW: "Janganlah kalian merendahkan syiah Ali, karena masing-masing dari mereka diberi syafaat seperti untuk Rabi'ah dan Mudhar." (Al-Hakim, Al-Mustadrak 3/160; Ibnu Asakir, Tarikh 4/318; Muhibbuddin, Ar-Riyadh An-Nadhrah 2/253; Ibnu Ash-Shabagh Al-Maliki, Al-Fushul Al-Muhimmah 11; Ash-Shafuri, Nazhah Al-Majalis 2/222; Allamah Al-Hindi, Intiha' Al-Afham, hlm. 19, cet. Lucknow; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 257, cet. Istanbul)
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri: Nabi SAW memandang kepada Ali ibn Abi Thalib dan bersabda, "Orang ini dan syiahnya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat." (Sabath ibn Al-Jawzi, Tadzkirah Al-Khawwash, hlm. 59, cet. Aljir)
Diriwayatkan dari Anas ibn Malik: Rasulallah SAW bersabda, "Syiah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (Ad-Dailami, Firdaws Al-Akhbar; Allamah Al-Mannawi, Kunuz Al-Haqa'iq, hlm. 88, cet. Bulaq; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 180, cet. Istanbul; Allamah Al-Hindi, Intiha Al-Afham, hlm. 222, cet. Nul Kesywar)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: Rasulallah SAW bersabda, "Ali dan syiahnya adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan pada hari kiamat." (Allamah Al-Kasyafi At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 113, cet. Bombay; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 257; Allamah Al-Hindi, Intiha Al-Afham, hlm. 19)
Rasulallah SAW bersabda kepada Ali, "Engkau dan syiahmu kembali kepadaku di Al-Haudh dalam keadaan puas." (As-Suyuthi, Ad-Durr Al-Mantsur 6/379, cet. Mesir; Al-Qunduzi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 182)
Rasulallah SAW bersabda, "Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, Al-Hasan, dan Al-Husain. Keturunan kita menyusul di belakang kita. Istri-istri kita menyusul di belakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita." (Tarikh Ibn Asakir, 4/318; Ibnu Hajar, Ash-Shawaiq, hlm. 96; Tadzkirah Al-Khawwash, hlm. 31; Majma Az-Zawa'id 9/131)
Diriwayatkan dari Asy-Sya'bi dari Ali AS: Rasulallah SAW bersabda, "Engkau dan syiahmu berada di surga." (Tarikh Baghdad, 12/289, cet. As-Sa'adah (Mesir); Akhthab Khawarizmi, Al-Manaqib, hlm. 67)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Rasulallah SAW bersabda kepada Ali, "Engkau bersamaku dan syiahmu di surga." (Majma Az-Zawa'id, 9/173)
Anas meriwayatkan dari Nabi SAW: Beliau bersabda, "Jibril mengabarkan kepadaku dari Allah SWT bahwa Allah mencintai Ali dengan kecintaan yang tidak diberikan kepada malaikat, para nabi, dan para rasul. Tidak ada tasbih yang ditujukan kepada Allah, melainkan darinya Dia menciptakan satu malaikat yang memohonkan ampunan bagi orang yang mencintainya dan syiahnya hingga hari kiamat." (Allamah Al-Kasyafi At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 116, cet. Bombay; Allamah Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 256, cet. Istanbul tetapi tanpat kalimat "para nabi dan para rasul".)
Hemat pemilik blog ini kalimat "para nabi dan para rasul" tidaklah berlebihan kepada Ali. Semua orang Islam yang berakal juga mengetahui bahwa Rasulallah SAW adalah kekasih Allah dan beliau adalah yang utama. Maka sudah tentu Ali adalah sesudah Nabi SAW. Namun ada kecintaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Ali AS yang berbeda dari Nabi SAW. Wallahu'alam.
Itu adalah sedikit hadis yang menceritakan tentang syiah yang namanya sudah diberikan oleh Rasulallah SAW kepada Ali AS. Hal ini menunjukkan bahwa Syiah sudah ada pada masa itu, dan tidak terbentuk pada masa Utsman atau masa Muawiyah.
Apa yang disampaikan penulis bukan berarti penulis adalah seorang Syiah. Dan pengakuan ini juga bukan berarti taqiyah. Untuk menjelaskan bagaimana Syiah yang sesungguhnya berikut saya kutip sebuah hadis.
Dari Jabir dari Abi Ja'far AS. Ia berkata: Imam berkata kepadaku: "Wahai Jabir! Apakah cukup seseorang dikatakan mengikuti kami hanya dengan mencintai kami? Demi Allah, pengikut kami tidak lain adalah orang yang bertakwa dan mentaati Allah SWT. Mereka tidak dikenal kecuali dengan sikap rendah hati, khusyuk, amanat, banyak berzikir kepada Allah, puasa dan shalat, berbakti kepada kedua orang tua, memperhatikan tetangganya yang fakir dan miskin serta orang yang berhutang dan para yatim, berkata jujur, membaca Al-Quran, mencegah lidah dari menyebut orang kecuali kebaikannya dan mereka jadi tumpuan kepercayaan keluarganya dalam segala hal." (Ushul Kafi, juz 2, hlm. 74)
Hadis yang begitu indah. Setelah membaca hadis itu membuat hati gemetar rasanya. Dan menjadi jelaslah bahwa saya bukan seorang Syiah, walaupun ingin rasanya.
Saya akan kutipkan lagi sebuah hadis yang akan menjelaskan Syiah sesungguhnya yang membuat saya ingin menjadi Syiah. Saya kutip dari kitab Aqaid Al-Imamiyah karya Syaikh Ridha Al-Muzhaffar (rahimahullah).
"Sesungguhnya syiah Ja'far adalah orang yang menjaga perut dan kemaluannya, bersemangat dalam jihadnya, berbuat baik pada Penciptanya, mengharapkan pahala-Nya, dan takut akan siksa-Nya. Jika kalian melihat mereka, sesungguhnya mereka dalah syiah Ja'far."
"Bukan dari syiah kami orang yang wara' nya tidak menjadi buah bibir para wanita cantik, dan bukan dari pecinta kami orang yang di desanya terdapat sepuluh ribu manusia, dan (masih) ada orang yang lebih shaleh darinya."
Yaa Allah, Yaa Rasulallah, Yaa Ali, Yaa Ahlulbaytin-Nubuwwah, salam Allah kepada kalian semua, jadikanlah aku sebagai syiah kalian...
Wabillahi tawfiq walhidayah
Wassalaamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh...
Source : http://comein.blogs.friendster.com/my_blog/2007/02/syiah_dalam_had.html
7 comments
Comment by anas fauzi rakhman on 16 Maret 2008 pukul 12.48
Sejak kpn semua sahabat nabi sekitar 140000 semuanya tdk dpt dicela? Apakah smuanya maksum? Baca peristiwa sblm kewafatan imam al nasai?bagaimana proses penguburan dan letak makam sahabt usman di pojokan baqi?
Tidak ada pernyataan demikian bahkan ini adalah pernyataan yg salah, krn dlm hadits disebutkan tentang kesalahan yg pernah dilakukan oleh para Sahabat radliallhu 'anhum ajma'in
Comment by Admin on 16 Maret 2008 pukul 17.28
Saya setuju, bahkan bukan hanya kesalahan tapi juga disbtkan dlm riwayat2 dosa2 sahabat. Dgn dmkn apakah seluruh shbt adalh adil, tdk boleh dicela, dan seluruh tindakan mrk adalah ijthd, bahkan dlm membnh seorg muslim, sbgmana yg di anut suni?
Comment by Anonim on 4 Mei 2012 pukul 15.09
alloaha...
saya ketawa menbaca artikel ini begitu semangat nya dia membela keyakinan agama syiah nya(bukan islam)sehingga hadist2 palsu pun di buat nya sebagai penguatan aqidah nya...setahu saya gk ada ulama yg mengatakan hadist tersebut sahih...(mutawatir nya)begitu pun dalam pentafsiran ayat al qur'an..ditafsikan menurut isi perut nya(asalkan menguntungkan dia(syiah) tampa memperdulikan tafsiran asli nya. ya begitu lah agama syiah yg pura2 mengaku islam.
yang saya herankan kalian syiah kenapa tidak menggunakan kitab utama rujukan kalian dalam memberikan dalil2 kenapa masih meminjam kitam kami umat sunni bukan kah kalian tidak mempercaya kitab suci kami...ya saya maklum karna sengan meminjam kitab sunni(islam)biar orang percaya klo syiah juga islam.dan seandai kalian memakai kitab rujukan kalian dalam hal dalil niscaya tentu belang kalian sebagai agama syiah akan ketahuan klo kalian bukan islam .klo sesat dan menyesatkan. mari kita lihat kitab rujukan utama anda biar orang awam(yang tidak tahu jadi tahu bagai mana agama syiah itu):sumber kitab syiah: tentang al qur'an
a. Ushul Madzahibi Al-Syi’ah, 1/202.Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang ada sekarang ini sudah dirubah, ditambah dan dikurangi oleh para sahabat Nabi, sedang Al-Qur’an yang asli (yang lengkap) ada di tangan ‘Ali yang kemudian diwariskan kepada putera-puteranya, sekarang ada di tangan Imam Mahdi Al-Muntazhar.
b. BiharAl-Anwar, 89/50Abu Abdillah berkata: “Bahwa surah Al-Ahzab membuka keburukan wanita-wanita Quraisy. Surah itu lebih panjang dari pada surah Al-Baqarah, tetapi oleh para sahabat dikurangi dan dirubah.”
c.“Al-Qur’an yang dibawa oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad s.a.w., ada 17.000 ayat.” Jadi menurut para Sahabat secara tidak langsung, bahwa mereka telah membuang lebih kurang 10.000 ayat lebih.
d. Ushulul Kaafi,1/223.Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang ada sekarang ini tidak dapat dijadikan pedoman (hujjah) kecuali dengan juru tafsir, dan juru tafsimya adalah ‘Ali ra.
e. Ash-Shafi, 1/33.Al-Kusyi berkata: “Tidak ada sedikit pun dari Al-Qur’an yang dapat kita buat pegangan.” Maka atas dasar ini bisa saja terjadi bahwa tiap ayat sudah dirubah, tidak sesuai dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah. Maka sama sekali Al-Qur’an itu tidak dapat kita jadikan hujjah / pegangan. Maka tidak ada faedahnya dan tidak ada gunanya untuk memerintahkan mengikuti Al-Qur’an ataupun pesan memegang teguh Al-Qur’an dan lain-lain.
f. Dari Jabir, aku mendengar Abu Ja’far berkata, “Barangsiapa menganggap bahwa seseorang bisa mengumpulkan seluruh isi Al Qur’an yang Allah turunkan maka ia telah berdusta. Tidak ada yang bisa mengumpulkan dan menjaga Al Qur’an sebagaimana yang Allah turunkan selain ‘Ali bin Abi Tholib dan para imam setelahnya” (Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 1: 228).
g.Dari Hisyam bin Salim, dari ‘Abu ‘Abdillah ‘alaihis salam, ia berkata, “Al Qur’an yang dibawa oleh Jibril ‘alaihis salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terdapat 17.000 ayat” (Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 2: 634).
setelah membaca koment saya ini mudah2 an tidak ada lage orang sunni yg mengatakan syiah bagian dari islam. ya allah berikan pentunjuk mu terhadap mereka yg sesat kembalikanlah mereka kejalan yg benar jalan MU ya ALLAH termasuk sang admin Amin..
Comment by asemhamed11@gmail.com on 30 Agustus 2013 pukul 14.27
kasihan orang orang yg baca sejarah syiah jadi dia tersesat,kenapa di bilang sesat ?karena sejarah dan hadis hadis syiah itu bercanggah pd alquan ,apakah kmtida tau tentang sahabat nabi dlm alquran ,dan kalau km tida membenarkan apa yg alquran nyatan dan ta menpercayai ayat quran tersebut dihukumi kufur,km jangan meresapi yg bercanggahan dg alquran ,memang sohabat itu bersipat benar dan salah karena bukn nabi tapi mereka telah alloh angkat dlm alquran sebagai orang terbaik dijaman rosul dan setelahnya,siapakah yg memperjuangkn islam sehingga km beragama islam,bukan ayatuloh humaeni itu dia yg membenci sohabat abu bakar umar dan usman,tapi aku tau akidah mu telah kuat dari syiah kalau taada taufiq dari alloh tamungkin km mengerti ,,jangn cerca sohabat ,kalou km belum alloh catat dlm alquran
Comment by Anonim on 23 Juli 2018 pukul 23.04
salam untuk ahlul bait istri2 rasulullah aisyah, hafsah, dan lainnya. Dan salam untuk anak2 rasulullah zainab, ummu qultsum, dan lainnya. Salam untuk sahabat rasulullah abu bakar, umar, utsman, dan lainnya.
Comment by Iman FX on 18 November 2018 pukul 08.55
Kalau Ali r.a. itu syiah sudah tentu beliau tidak mengahwinkan anaknya dengan Umar Al-Khatab r.a. Kalau Ali r.a. itu syiah sudah tentu beliau akan mencerca sahabat - sahabat Rasullullah.. Tiada suatu pun dari mulut Ali r.a itu mencerca sahabat-sahabat Rasullullah..
Jika Ali itu syiah.. Tentu anak perempuan Hassan r.a tidak menikahkannya dengan saudara Muawiyyah r.a.
Sesungguhnya Ali r.a. dan keturunannya bukan lah syiah..
Wasiat Rasullullah sebelum wafat, berpeganglah pada Al-Quran dan sunnahku.. Apa itu sunnah para sahabat dan ahli keluarga Rasullullah.
Comment by kecebong masuk surga on 28 Maret 2019 pukul 22.27
maaf kak saya mau tanya...
sepertinya anda sungguh berilmu...
saya bukan ingin bertanya tentang postingan di atas...
tp hal lain...yg membuat saya lebih bingung...
ada hadist meriwayatkan paman rosulallah abu tholib yaitu ayahnya sayidina ali masuk neraka...
sedangkan seorang pelacur yg tidak pernah sholat masuk surga....
banyak orang bilang bahwa pelacur itu adalah muslim...
jelas bahwa pada zaman rosulallah tidak ada seorang muslimah jadi pelacur...
apakah itu keadilan allah...?
seorang paman membedsarkan...mendidik...memberi makan seorang calon nabi masuk neraka...sedangkan seorang wanita pelacur masuk surga hanya karna memberi minum anjing yg kehausan...
mohon di jawab kak...
terima kasih...