Upaya pendekatan antara Syiah dan Suni sudah sering kali diadakan. Namun masih saja sebagian golongan Sunni yang masih menganggap Syiah sebagai umat yang lain. Sebenarnya upaya pendekatan tidak perlu dilakukan jika semua golongan mau belajar dan memahami sejarah Islam dari ribuan riwayat sahih yang beredar. Jika saja sebagian Sunni tersebut mau mempelajari dan memahami sejarah tersebut, mereka pasti paham dan mengenal baik akan keberadaan golongan Syiah sejak Nabi saw masih hidup, bukan setelah beliau wafat. Coba anda cari di Jagad Internet yang luas ini tentang jawaban persoalan di bawah ini: 
Abu Bakr dipandang sebagai sahabat terdekat Nabi saw oleh mayoritas Sunni, Lalu mengapa pada waktu "hari persaudaraan" saat pertama kali datang di Madinah, Nabi saw lebih memilih Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya dengan mengatakan "Kamu adalah saudaraku di dunia ini dan di akhirat nanti". Atas dasar apa golongan Sunni menganggap Abu Bakr sahabat terdekat Nabi saw. 
Semua kaum muslim sepakat bahwa ajaran Islam mencakup dan menormai dalam segala aspek kehidupan, dari hal-hal yang sepele sampai hal-hal yang amat besar. Kaum Sunni mengatakan masalah Imamah tidak dijelaskan oleh Qur'an dan sunnah, jadi sahabat berijtihad dalam masalah imamah. Jika benar Nabi saw wafat tanpa memberikan petunjuk apapun tentang Imamah pada umatnya, lalu mengapa Abu Bakr menyebutkan hadits "al-aimmah min al-Quraish" Para imam berasal dari kaum Quraish di Saqifah Bani Saidah. Apa Abu Bakr memalsukan riwayat Nabi saw? dan mengapa Abu Bakr memilih Umar sebagai penggantinya, dengan menyalahi sunnah Nabi saw yang tidak menjelaskan apapun tentang imamah. 
Dalam hadis-hadis sahih (Bukhari, Muslim, dll) Nabi saw menyatakan bahwa ”Kelak akan ada Dua Belas Pemimpin.” Ia lalu melanjutkan kalimatnya yang saya tidak mendengarnya secara jelas. Ayah saya mengatakan, bahwa Nabi menambahkan, ”Semuanya berasal dari suku Quraisy.” atau "Agama (Islam) akan berlanjut sampai datangnya Sa'ah (Hari Kebangkitan), berkat peranan Dua Belas Khalifah bagi kalian, semuanya berasal dari suku Quraisy”. Bandingkan susunan 12 imam yang disusun golongan sunni dan Syiah?
Kuat mana derajat kesahihan antara riwayat yang menyebutkan wasiat Nabi saw (biasa disebut hadits al-Thaqalain) untuk berpegangan pada al-Qur'an dan Sunnah dengan hadis yang memerintah kita semua berpegangan pada al-Qur'an dan Itrahnya (keturunannya)? 
Tuhan telah mengutus 124.000 utusan ke dunia ini, apa ada bukti bahwa semua peninggalan mereka akan menjadi sedekah bagi para pengikutnya? Jika Sunni menganggap demikian mengapa para Umm al-Mukminin tidak memberikan seluruh kepunyaan Rasulullah ke Pemerintahan Islam? Setelah wafatnya Rasulullah saw, Sayyidah Fatimah bertengkar dengan Abu Bakr mengenai Fadak, yang seharusnya menjadi miliknya dari warisan Nabi saw, Fatimah marah dan tidak akan berbicara dengan Abu Bakr sampai akhir hayatnya karena Abu Bakr tidak memberikan Fadak kepadanya. Kenapa Abu Bakr tidak memberikan tanah Fadak tersebut sedangkan Umar bin Abd Aziz saat menjabat sebagai khalifah mengembalikan kembali tanah Fadak ke keturunan Sayyidah Fatimah as?
Jika anda melihat denah pemakaman Baqi', anda akan mengetahui bahwa kuburan Uthman bin Affan terpencil dari makam sahabat lainnya. Bagaimana proses pemakaman khalifah ketiga Uthman bin Affan di luar Baqi' (dulu)? Siapa saja sahabat besar yang bermusuhan dengan Uthman? dan siapa pemicu sebenarnya yang akhirnya membunuh Khalifah Uthman bin Affan? Aisyah bahkan menyebut Uthman sebagai Natsal, seseorang kafir yang harus dibunuh. Jika Sunni mengganggap Aisyah seorang yang benar berarti menerima julukan yang diberikan pada Uthman, dan jika Aisyah berkata dusta mengapa Sunni menganggap dia benar?
Tuhan telah berfirman bahwa barang siapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja, hukumannya adalah laknat Tuhan dan balasan Neraka selamanya. Sejarah mencatat selama perang Shiffin dan Jamal, 70.800 kaum muslim telah terbunuh. Dimana posisi pembunuh saat itu? apakah ayat tersebut berlaku bagi mereka? Jika kaum muslim melawan khalifah yang sah dan menyebabkan kekacauan dan terbunuhnya ribuan nyawa kaum muslim, dimana posisi mereka saat Hari Pembalasan? Neraka karena Pembunuh atau Surga karena "Mujtahid Teroris"? ... Yang pasti salah satunya salah, bukan benar semuanya. Jika anda jawab benar semuanya, APA KATA DUNIA!!!
Apa sebenarnya arti dari kata "Mu'awiyah", dan siapa sebenarnya ayah dari Muawiyah dan cerita sebelum kelahirannya, dan menurut al-Nasai, hanya ada satu hadis sahih yang menceritakan keutamaan Muawiyah, hadis apakah itu? Baca juga kisah menyedihkan wafatnya al-Nasa'i karena hadith tersebut. 
Biasanya Golongan Sunni menuduh bahwa Syiahlah yang membantai Imam Husayn as beserta para pengikutnya, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mayoritas Sunni yang jumlahnya lebih banyak dari Syiah tidak menolong Imam Husain as? Dimana posisi Sunni ketika terjadi pembantaian cucu Nabi saw, Imam Husayn as? 
Ingat, kebenaran itu harus dicari dan dipertahankan, bukan sesuatu yang dijejalkan langsung ke akal kita.
Archives
Link video youtube kisah Imam Husayin as syahid di Karbala bahasa Inggris 
http://www.youtube.com/watch?v=CDRygvsMRA4 (1)   
http://www.youtube.com/watch?v=_yZ6UUREA2Y (2) 
http://www.youtube.com/watch?v=w-m2QNQMKwA (3)
http://www.youtube.com/watch?v=8sFbh7uojmk (4)
http://www.youtube.com/watch?v=8VmlxDi-Am8 (5) 
http://www.youtube.com/watch?v=eQaKCS4vbl0 (6)
http://www.youtube.com/watch?v=s-TlCWQyD68 (7)
http://www.youtube.com/watch?v=AfXqwLwjBNI (8)
http://www.youtube.com/watch?v=uOZADxdfHug (9)
http://www.youtube.com/watch?v=bSTkAHOPLUA (10)
http://www.youtube.com/watch?v=aewbEtD86WU (11) atau http://www.youtube.com/watch?v=ziO_2QPlZW0
Hadis  ini menyangkut  sepuluh  orang  yang  telah  dinyatakan  akan masuk  surga  (sepuluh  yang mendapat  kabar  gembira  masuk  surga),  yang  dilaporkan  oleh  Sa’id  bin  Zaid,  ipar  Umar  bin Khaththab,  di  zaman  Mu’awiyah.  Baiklah  kita  ikuti  riwayat  munculnya  hadis  ini  di  zaman ‘pengucilan’ Ali bin Abi Thalib ini. 
Said meninggal dunia tahun 51 H/671 M. Di tahun itu juga Mu’awiyah membunuh Hujur bin ‘Adi bersama dua belas kawan-kawannya. Ibnu Atsir meriwayatkan bahwa pemulanya ialah Mughirah bin  Syu’bah,  gubernur  yang  diangkat  Mu’awiyah  di  Kufah,  melaknat  Ali  dan  Hujur membantahnya. Pada  tahun 40 H/660 M, Mughirah bin Syubah digantikan oleh Ziyad bin Abih yang mengejar dan menganiaya siapa saja yang tidak mau mencerca Ali bin Abi Thalib. Hadis  ini  timbul  pada masa  itu,  dengan  lafal:  ‘Pada  suatu  ketika,  di masjid  (Kufah),  seseorang telah menyebut (melaknat pen.) Ali bin Abi Thalib. Maka berdirilah Said bin Zaid seraya berkata: ‘Aku  bersaksi  dengan  nama  Rasul  Allah  saw  bahwa  sesungguhnya  aku  mendengar  beliau bersabda,  ‘Sepuluh  orang masuk  surga: Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali,  Thalhah,  Zubair, Sa’d  bin  Abi  Waqqash  dan  Abdurrahman  bin  ‘Auf’.  Kemudian  orang  bertanya,  ‘Siapa  yang  kesepuluh?’ Setelah  ditanyakan  berkali-kali,  ‘Sa’id  bin  Zaid’ menjawab,  ‘Aku’. Dalam  lafal  yang lain, nama Abu Ubaidah bin al ‘Jarrah disebut, sedang Nabi tidak dimasukkan.1
Dalam kemelut seperti itu, Said bin Zaid’ telah bertindak sangat berani. Orang-orang yang disebut oleh  ‘Sa’id bin Zaid’ sudah tepat. Abu Bakar, Umar dan Abu ‘Ubaidah pernah bergesekan dengan Ali, mengepung dan hendak membakar rumah  ‘penghulu wanita mu’minin’ Fathimah, ‘meskipun Fathimah ada di dalam’. Utsman adalah dari marga Umayyah, marganya  Mu’awiyah.  Thalhah  dan  Zubair memerangi  Ali  dalam  perang Jamal. Ali menyebut mereka sebagai kelompok Nakitsun, yaitu kelompok yang membatalkan baiat, karena  mereka  berdua  merupakan  orang-orang  pertama  yang  membaiat  Ali,  tetapi  kemudian berbalik memeranginya. Sa’d bin Abi Waqqash tidak mau membaiat Ali setelah Utsman meninggal dunia.  Abdurrahman  bin  ‘Auf  meskipun  kemudian  menyesal  pernah  mengancam  akan membunuh Ali dengan pedang, bila Ali  tidak membaiat Utsman dalam Syura yang dibentuk oleh Umar.  Dengan  cerdiknya,  ‘Sa’id’  memasukkan  nama  Ali untuk mencegah  para  penguasa mengutuk  Ali  di  mimbar-mimbar  seluruh  desa  dan kota dan secara  tidak  langsung  berusaha menyelamatkan  kaum  Syi’ah  agar  tidak  dibantai seperti  Hujur. Dan untuk  menyelamatkan dirinya,  ‘ia’  memasukkan  namanya  pula. Hadis ini, ditinjau dari  segi  sejarah,  tidak  dapat  ditafsirkan lain dari  itu. Hadis  yang merupakan ‘pemberontakan’ terhadap penguasa  yang  zalim seperti  ini, tidak dapat dikatakan salah, tetapi tidak juga dapat dikatakan benar. Riwayat di atas kemungkinan besar dibuat orang dengan mengatas namakan Sai’d bin Zaid. 
Imam Malik, misalnya, meriwayatkan: Rasul Allah  saw  bersabda  kepada  para  Syuhada’  Perang Uhud:  ‘Aku menjadi  saksi mereka  (bahwa mereka  telah mengorbankan  nyawa mereka)  di  jalan Allah’.  Dan  berkatalah  Abu  Bakar  ashShiddiq:  ‘Wahai  Rasul  Allah,  bukankah  kami  saudara saudara  mereka?  Kami  memeluk  Islam  seperti  mereka,  dan  kami  berjihad  seperti  mereka berjihad!’. Dan Rasul Allah menjawab:  ‘Ya,  tetapi  aku  tidak  tahu apa  yang akan  kamu  lakukan sesudahku’.  Dan  menangislah  Abu  Bakar  sambil  berkata:  ‘Apakah  kami  akan  masih  hidup sesudahmu?  
Perawi  ‘sepuluh orang masuk surga’ tidak menceritakan kepada kita dalam hubungan apa Rasul Allah saw menyampaikan hadis ini, dan siapa saja yang ikut mendengarkan. 
Dan  mengapa  Sa’id,  misalnya,  tidak  berdiri  di  depan  massa  yang  sedang  mengepung  rumah Utsman yang berakhir dengan pembunuhan khalifah ketiga  itu dan mengatakan kepada mereka hadis yang penting ini? 
Mengapa Sa’id bin Zaid, misalnya, tidak menasihati Abdullah bin Umar agar membaiat Ali tatkala terjadi  pembaiatan  terhadap  Ali  sesudah  Utsman  terbunuh,  karena  bagaimanapun  juga  Ali termasuk  sepuluh  orang  yang  dijamin  masuk  surga  oleh  Rasul  Allah?  Malah  membaiat Mu’awiyah, Yazid dan ‘Abdul Malik serta Hajjaj bin Yusuf? 
Mengapa  tidak  menasihati  ummu’l mu’minin  Aisyah  dan  menyampaikan  hadis  itu  agar  ia  tidak memerangi Ali dan agar menetap di rumahnya sebagaimana diperintahkan AlQur’an? 
Mengapa  pula  Thalhah  dan  Zubair  dimasukkan  ke  dalam  sepuluh  masuk  surga  dan  bukan, misalnya, Abu Dzarr alGhifari dan Hamzah paman Rasul? 
Mengapa pula Saad bin Abi Waqqash dimasukkan  ke  dalam  Sepuluh Masuk  Surga  dan  bukan misalnya Miqdad  atau  Abu  Ayyub at Anshari? 
Begitu pula Abu Ubaidah bin alJarrah, seorang penggali kubur di Madinah dimasukkan pula ke dalam Sepuluh Masuk Surga dan bukan, misalnya Salman al-Farisi? 
Meskipun menyesal di kemudian hari Sa’d bin Abi Waqqash tidak mau membaiat  Imam  Ali 
sedang  Rasul mengatakan  bahwa  ‘barangsiapa  tidak  mengenal  imam  pada  zamannya,  ia mati dalam keadaan jahiliah’. Dan hadis ini diakui sebagai hadis shahih di semua mazhab? 
Apakah  surga  ini  hanya  diperuntukkan  bagi  para  khalifah  dan  mereka.  yang  ikut  dalam pergolakan kekuasaan dan  bukan orang-orang  seperti  ‘Ammar bin Yasir, Miqdad, Abu Dzarr al Ghifari atau Salman al-Farisi? 
1. 
Tirmidzi,  dalam  Jami’nya,  hlm.  13,  183,  186,  dan  lainlain. Hadis  ini melalui  ‘Abdurrahman  alAkhnas, yang didengamya sendiri di masjid Kufah. Jalur lain melalui  ‘Abdurrahman bin Hamid yang didengarnya dari ayahnya; ayahnya mendengar dari  'Abdurrahman bin ‘Auf. Hadis yang disebut ini dianggap batil, karena ayah ‘Abdurrahman bin Hamid, yang  bernama azZuhri, adalah seorang  tabi’i  (generasi kedua), bukan Sahabat.  Ia lahir  32  H.,  653  M.  dan meninggal  105  H,  723  M.  dalam  usia  73  tahun,  sedang  ‘Abdurrahman  bin  ‘Auf meninggal  31,  652 M.atau  32  H.,  653 M.  Dengan  kata  lain,  Zuhri  lahir  pada  saat    ‘Abdurrahman  bin  ‘Auf meninggal atau setahun sesudahnya. Dengan demikian maka satu-satunya jalur adalah yang melalui Said bin Zaid.
Maktabah Ahli Bait. Klik atau Klik 1,94 Gb
Maktabah Syamilah Syiiyah. Klik 2,49 Gb
Mawsuah Rijaliyah Syiah. Klik 21 Mb
Kitab2 lainnya. Cari di sini, sini, sini
http://www.musavilari.org/display/free-books.php
http://www.ziaraat.com/
http://www.winislam.com/web/freebooks.html
http://www.aimislam.com/index.php/activities/events/419-aim-offers-free-islamic-books-in-the-uk.html
http://www.petbooks.20m.com/
http://www.aqaed.com/book/qesm-4/order/visit/
http://www.kaseralsanamain.com/book-all.htmhttp://alhikmeh.com/arabic/mktba/hadith/index.htm
http://islam4u.com/maktabah_list.php
http://www.alseraj.net/a-k/hadith/kafi/kafi.htm
http://aqaed.info/?p=shialib&/books/04/tar/index.html
http://www.sfhbukhari.co.uk/Islamic_Text_books.html
http://shiamultimedia.com/books.html
http://books.shiachat.com/
http://www.maaref-foundation.com/
http://www.yasoob.com/
http://rafed.net/books/
http://u-of-islam.net/
http://islamictexts.org/
http://www.al-mubin.org/fulllengthbooks.html
http://www.al-islam.org/
http://www.dartabligh.org/books/ebooks/
http://nahjulbalagha.org/
http://www.hoseini.org/book.htm
http://www.iilmonline.com/upload/index.php
http://www.al-islam.org/organizations/dilp/index2.htm
http://www.almujtaba.com/
http://www.tebyan.net/index.aspx?pid=30167
http://www.al-rasool.co.uk/links/linksbooks.html
http://www.14masom.com/hdeath_sh/index.htm
http://www.hubeali.com/books/ terj. bahasa Urdu
http://almawaddah.hostei.com/ Bhs. Indonesia/Melayu
http://almawaddah.110mb.com/download5/Bhs. Indonesia/Melayu
http://sipencariilmu.wordpress.com/download/ Indonesia











