Postingan ini khusus untuk menutup pintu fitnah dan gosip yang disebarkan oleh saudara-saudara kami yang tidak tahu asal usul riwayat ini dan merendahkan mazhab lain selainnya.
Riwayat ini terjemahan bebas dari bagian kitab ‘Man la yahdhuruhul faqih’,
Suatu hari Sultan Khudabande (ia merupakan salah satu raja dari dinasti Ilkhaanid yg masuk Syi'ah di tangan 'Allaamah al-Hilliy di tahun 709 H) menceraikan isterinya dengan talak tiga dengan satu lafaz. Setelah itu beliau menyesali akan tindakannya. Dia ingin merujuk kembali kepada isterinya. Setelah beliau bertanya kepada ulama-ulama berbagai mazhab yang ada di sekelilingnya, mereka mengatakan bahawa baginda sultan hanya boleh kembali setelah isterinya nikah dengan orang lain terlebih dahulu dan setelah itu diceraikan (istilah arab ‘muhallal’).
Hal ini membuat sultan kecewa, lalu ia bertanya apakah ada ulama lain yang memiliki pandangan yang berbeda? Salah seorang menterinya mengatakan di kota Hilla ada seorang ulama yang memiliki pandangan yang berbeda dengan ulama-ulama di sini. Sultan pun memerintahkan supaya ulama itu diundang ke istananya. Hal ini membuat ulama-ulama istana protes dengan mengatakan bahawa Allamah Hilli sesat dan sebagainya.
Pada hari kedatangan Allamah Hilli, sultan mengumpulkan ulama-ulama 4 mazhab di dalam istana. Ketika Allamah Hilli masuk beliau langsung memberi salam dan duduk berdekatan dengan sultan. Dan yang lebih aneh lagi Allamah Hilli membawa sandalnya masuk bersamanya. Ketika bertanya kenapa beliau tidak sujud kepada sultan dan duduk berdekatan dengn sultan, Allamah Hilli menjawab, perintah Allah untuk memberi salam ketika masuk ke dalam rumah dan karena tidak ada tempat duduk lain beliau langsung saja duduk berdekatan dengan sultan.
Ketika ditanya kenapa beliau membawa sandalnya masuk bersamanya. Allamah Hilli mengatakan ‘aku takut sandalku dicuri oleh Imam Hanafi sebagaimana ia mencuri sandal Rasulullah’. Jawaban Allamah Hilli membuat ulama Hanafi bangun dan memprotes, bagaimana mungkin karena Imam Hanafi lahir setelah 100 tahun kewafatan Rasul saw! Allamah Hilli mengatakan ‘Ooo, maaf! Imam Syafii yang mencuri’, ini juga diprotes oleh ulama Syafii dengan dalil yang sama dengan ulama Hanafi dan seterusnya hingga keempat-empat mazhab.
Setelah semuanya protes, Allamah Hilli langsung berbicara dengan Sultan, keempat-empat ulama mazhab sependapat bahwa Imam-imam mereka tidak ada pada zaman Rasulullah, dan jika di antara mereka ada yang lebih pintar dari imam-imam mereka tetap tidak dibenarkan mengeluarkan fatwa mereka sendiri.
Lalu sultan bertanya kepada ulama-ulama tersebut, apa benar imam-imam mereka tidak hidup sezaman dengan Rasulullah? Mereka semua tunduk dengan mengatakan benar.
Lalu Allamah melanjutkan, sedangkan kami orang syiah mengikuti Imam Ali as. Yang bukan saja hidup pada zaman Rasul, tetapi juga dianggap sebagai diri Rasulullah sendiri, saudara, menantu dan pewaris ilmu Rasulullah. Dalam mazhab Syiah talak itu sah jika dilakukan di hadapan dua saksi yang adil, maka talak sultan ke atas isterinya tidak sah.
Setelah itu sultan menerima mazhab Ahlul Bait dan memerintahkan supaya nama Imam 12 dibacakan pada setiap khutbah Jumat dan dicetak pada uang kerajaan.
Salam Damai. :)
Riwayat ini terjemahan bebas dari bagian kitab ‘Man la yahdhuruhul faqih’,
Suatu hari Sultan Khudabande (ia merupakan salah satu raja dari dinasti Ilkhaanid yg masuk Syi'ah di tangan 'Allaamah al-Hilliy di tahun 709 H) menceraikan isterinya dengan talak tiga dengan satu lafaz. Setelah itu beliau menyesali akan tindakannya. Dia ingin merujuk kembali kepada isterinya. Setelah beliau bertanya kepada ulama-ulama berbagai mazhab yang ada di sekelilingnya, mereka mengatakan bahawa baginda sultan hanya boleh kembali setelah isterinya nikah dengan orang lain terlebih dahulu dan setelah itu diceraikan (istilah arab ‘muhallal’).
Hal ini membuat sultan kecewa, lalu ia bertanya apakah ada ulama lain yang memiliki pandangan yang berbeda? Salah seorang menterinya mengatakan di kota Hilla ada seorang ulama yang memiliki pandangan yang berbeda dengan ulama-ulama di sini. Sultan pun memerintahkan supaya ulama itu diundang ke istananya. Hal ini membuat ulama-ulama istana protes dengan mengatakan bahawa Allamah Hilli sesat dan sebagainya.
Pada hari kedatangan Allamah Hilli, sultan mengumpulkan ulama-ulama 4 mazhab di dalam istana. Ketika Allamah Hilli masuk beliau langsung memberi salam dan duduk berdekatan dengan sultan. Dan yang lebih aneh lagi Allamah Hilli membawa sandalnya masuk bersamanya. Ketika bertanya kenapa beliau tidak sujud kepada sultan dan duduk berdekatan dengn sultan, Allamah Hilli menjawab, perintah Allah untuk memberi salam ketika masuk ke dalam rumah dan karena tidak ada tempat duduk lain beliau langsung saja duduk berdekatan dengan sultan.
Ketika ditanya kenapa beliau membawa sandalnya masuk bersamanya. Allamah Hilli mengatakan ‘aku takut sandalku dicuri oleh Imam Hanafi sebagaimana ia mencuri sandal Rasulullah’. Jawaban Allamah Hilli membuat ulama Hanafi bangun dan memprotes, bagaimana mungkin karena Imam Hanafi lahir setelah 100 tahun kewafatan Rasul saw! Allamah Hilli mengatakan ‘Ooo, maaf! Imam Syafii yang mencuri’, ini juga diprotes oleh ulama Syafii dengan dalil yang sama dengan ulama Hanafi dan seterusnya hingga keempat-empat mazhab.
Setelah semuanya protes, Allamah Hilli langsung berbicara dengan Sultan, keempat-empat ulama mazhab sependapat bahwa Imam-imam mereka tidak ada pada zaman Rasulullah, dan jika di antara mereka ada yang lebih pintar dari imam-imam mereka tetap tidak dibenarkan mengeluarkan fatwa mereka sendiri.
Lalu sultan bertanya kepada ulama-ulama tersebut, apa benar imam-imam mereka tidak hidup sezaman dengan Rasulullah? Mereka semua tunduk dengan mengatakan benar.
Lalu Allamah melanjutkan, sedangkan kami orang syiah mengikuti Imam Ali as. Yang bukan saja hidup pada zaman Rasul, tetapi juga dianggap sebagai diri Rasulullah sendiri, saudara, menantu dan pewaris ilmu Rasulullah. Dalam mazhab Syiah talak itu sah jika dilakukan di hadapan dua saksi yang adil, maka talak sultan ke atas isterinya tidak sah.
Setelah itu sultan menerima mazhab Ahlul Bait dan memerintahkan supaya nama Imam 12 dibacakan pada setiap khutbah Jumat dan dicetak pada uang kerajaan.
Salam Damai. :)
9 comments
Comment by Unknown on 22 Juli 2013 pukul 22.31
Allahumma Shalli Ala Muhammad wa Aalih Muhammad waajjil Farajahum.
Comment by Unknown on 5 Agustus 2013 pukul 15.29
izin copy and share.. Allahumma Shalli Ala Muhammad wa aali Muhammad
Comment by Anonim on 21 Agustus 2013 pukul 10.46
cerita diatas itu hanya isapan jempol, perhatikan judul tersebut diatas dan bandingkan dengan isi paragraf ke-7, tidak nyambung...
Comment by Salman Hasan Sahib on 26 Agustus 2013 pukul 14.36
Apanya yang nggak nyambung...semuanya nyambung kok...kesimpulannya adalah 4 madzhab yang ada tersebut tidak hidup sezaman dengan Rasululloh S.A.W., jadi masih bisa diragukan kebenarannya, karena mereka tidak bertemu dengan Rasululloh, sedangkan syi'ah mengikuti Imam Ali A.S. yang bukan saja bertemu Rasululloh, bahkan hidup bersama Rasululloh, afalaa tatafakkaruun...?
Comment by Anonim on 10 September 2013 pukul 09.49
setahu saya perkawinan dan talaq di atur dalam al quran. Yang gak sama dg al quran itu di ragukan..
Comment by Anonim on 14 Januari 2014 pukul 18.43
aduh dasar org syiah, kalo kalian beracuan pada sahabat ali, emang sahabat ali pernah menjelaskan secra gamblang tatacara sholat tatacara haji yg dilakukan Nabi, trus tatacra sholat kalian yg gak ada sedekapnya dri mana kalo bukan dari imam kalian yg notebe nya jg hdup dizaman sesudah Nabi, telusuri dulu deh imam yg mengusung rukun iman dan islam kalian sahabat ali jg gak pernah menjelaskan lo rukun iman ada sekian rukun islam ada sekian nah datengnya dari mana kalo bukan dari imam kalian yg hdup ssdh zaman nabi?, kalo gt 97 % umat muslim didunia masuk neraka ya? Kan 95% muslim dunia sunni 3% syiah 2%islam lainya.
Comment by nur muhammad on 15 Januari 2014 pukul 05.07
@anonim
Benar kata anda. Tidak tahukah anda bahwa Rasuulullah SAW menyatakan hanya 1 golongan dari umatnya yg akan masuk surga dan mendapatkan syafaatnya di akhir zaman.
Comment by Anonim on 21 Juli 2015 pukul 03.16
Sayyidina Ali ra solat nya pasti bersedekap sama dengan rosululloh saw, tapi jika anda sholat tidak bersedekap itu hak anda pribadi
Comment by Anonim on 21 Juli 2015 pukul 03.20
Satu golongan itu ya golongan yg tidak mencela yg lain