Ini adalah ringkasan keutamaan Ali yang dikumpulkan al-Zamakhsyari dari kumpulan manaqib sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga.

Pertama, Ia adalah orang yang pertama masuk Islam dari kalangan anak-anak dan orang yang pertama masuk surga dari umat Islam. Nabi saw bersabda, "Wahai Ali, engkau adalah orang yang pertama mengetuk pintu surga dan engkau akan memasukinya tanpa hisab setelahku."

Kedua, Ia merupakan orang yang ditugaskan untuk menjaga dan mengembalikan amanah-amanah orang yang berada di rumah Rasulullah saat beliau hijrah.
setelah itu, ia berada di Mekkah selama tiga hari tiga malam, hingga selesai mengembalikan amanah-amanah orang yang ada di rumah Rasulullah. kemudian ia menjadi wakil Rasulullah untuk menjaga anak-anak dan wanita di Madinah, saat pasukan Islam pergi ke Tabuk, sehingga ia menangis dan berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang Quraisy nanti akan berkata (menyaksikan hal ini), Rasulullah telah menurunkan derajatmu sehingga dia meninggalkanmu."
Nabi saw menjawab, "Apakah engkau tidak senang jika engkau di sisiku bagaikan Harun terhadap Musa, tetapi tidak ada lagi nabi setelahku."

Ketiga, Saat rasulullah mempersaudarakan kalangan Muhajirin dan Anshar, beliau menjadikan Ali sebagai saudaranya yang mulia. dan bersabda kepadanya, "Engkau adalah saudara dan sahabatku di dunia dan di akhirat."

Keempat, ia dipuji sebagai Sayyid. seperti diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda kepada Fatimah, "Suamimu adalah sayyid di dunia dan di akhirat."

Kelima, ia adalah seorang sahabat yang paling pintar dalam masalah hukum. sesuai sabda Nabi saw, "Orang yang paling pandai dalam masalah hukum dari kalian adalah Ali."

Keenam, ia adalah seorang yang dicintai oleh kaum mukminin dan dibenci oleh orang-orang munafik. Nabi saw bersabda, "Orang yang mencintaimu adalah orang mukminin dan yang membencimu adalah orang munafik."

Ketujuh, ia adalah seseorang yang memiliki pendengaran yang tajam. Al-Zamakhsyari menjelaskan dengan istilah udzunun wa'iyah, yaitu selalu sadar dan mengingat apa yang didengarnya, dan tidak melupakannya meskipun telah disibukkan dengan pekerjaan yang lain. Artinya Rasulullah telah mendoakan Ali untuk cemerlang dalam kecerdasan, pemahaman, kesadaran, dan kerja. Doa ini tidak pernah diberikan kepada orang lain, hanya Ali sendiri yang mendapatkan doa ini.

Kedelapan, Ali mengumpulkan tiga kemuliaan yang belum pernah dimiliki secara bersamaan oleh sahabat lain, seperti diriwayatkan dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda kepadanya, "Wahai Ali, engkau diberikan anugerah tiga hal yang belum pernah diberikan kepada orang selainmu; seorang besan sepertiku, istri seperti Fatimah, dan dua putra seperti Hasan dan Husayn."

Kesembilan, Ali pernah menaiki kedua pundak Rasulullah saw. Diriwayatkan Ali dalam kisah penghancuran berhala-berhala, ia berkata, Rasulullah datang ke Ka'bah dan berkata kepadaku, "Duduklah", maka aku pun duduk. kemudian beliau menaiki pundakku. berikutnya beliau bersabda, "Bangunlah" maka aku pun bangun. karena beliau mengetahui kelemahanku jika berada di bawah. Kemudian beliau bersabda, "Duduklah", maka aku pun duduk. berikutnya, Rasulullah saw mengangkatku, sehingga tergambar bagiku, jika aku ingin, niscaya aku dapat meraih puncak langit. Aku kemudian naik ke Ka'bah dan Rasulullah pun bergeser dari tempatnya dan bersabda, "Lemparkanlah berhala mereka yang paling besar itu, berhala suku Quraisy".
Berhala tersebut terbuat dari tembaga yang ditempelkan kedasarnya dengan paku-paku dari besi. Rasulullah saw memerintahkan, "Cabutlah". Maka aku pun berusaha mencabutinya hingga aku dapat mengangkat patung itu. Kemudian Rasulullah saw memerintahkan, "Lemparlah patung itu", maka aku melemparkannya ke bawah hingga patung tersebut pecah. Aku kemudian turun dari atas Ka'bah. Dan aku bersama Nabi saw berjalan dengan tergesa karena khawatir ada seseorang dari suku Quraisy atau lainnya yang memergoki kami."

Kesepuluh, ia mendapatkan bagian Jibril dari rampasan perang Tabuk. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saat memasuki perang Tabuk, memerintahkan Ali untuk menjadi penjaga kota Madinah. Saat Allah memenangkan Rasul-Nya dan kaum muslim mendapatkan harta rampasan perang, Rasulullah duduk dan membagi-bagikan rampasan perang tersebut kepada kaum muslim, masing-masing satu bagian, sementara memberikan Ali dua bagian.
Melihat hal itu, seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah apakah hal itu (memberikan Ali dua bagian) berdasarkan wahyu yang turun dari langit atau semata kebijaksanaan engkau?
Rasulullah menjawab, "Apakah kalian melihat di ujung kanan kalian seorang yang mengendarai kuda belang merah dengan sedikit putih di mukanya, memakai surban hijau dengan ujung rambut yang tergerai ke pundaknya, dan di tangannya ada kelewang. Saat ia menyerang musuh di bagian kanan, bagian kiri dan bagian tengah, ia mampu melumpuhkan musuh. Para sahabat menjawab, "Benar, kami melihatnya." Rasulullah bersabda, "Dia adalah Jibril. Dia memerintah kepadaku untuk memberikan bagian rampasan perangnya kepada Ali."

Kesebelas, Rasulullah menamakannya Ya'sub al-Mu'minin. Ya'sub adalah pangeran tawon, yang diikuti oleh tawon-tawon lain, yang bekerja untuk kepentingan tawon yang lain, dan tempat mengadu tawon-tawon yang lain.
Dalam suatu riwayat, Ali mengatakan, "Aku adalah Ya'sub al-Mu'minin, sementara harta adalah ya'sub kaum kafirin dan munafikin."

Source: Kumpulan Khotbah Ali bin Abi Thalib oleh Sayyid Ahmad asy-Syulaimi.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati